Pertama yang harus kita lakukan ialah buat class dengan nama ..kelasmath.java
Masukan program di bawah ini. silakan anda cek.
============================================
public class kelasmath{
public static void main (String[]args){
//method pembulatan abs() dan ceil() floor() round()
int a=7;
int b=-7;
System.out.println("nilai a "+a);
System.out.println("nilai b "+b);
System.out.println("nilai absolut a="+Math.abs(a));
System.out.println("nilai absolut a="+Math.abs(a));
//ceil() mengembalikan nilai integer terkecil dan tidak lebih kecil dari argumen
//floor() mengembalikan niali integer terbesar dan tidak lebih besar dari argumen
double c=7.3;
double d=-7.3;
System.out.println("nilai c "+c);
System.out.println("nilai d "+d);
System.out.println("nilai ceil c="+Math.ceil(c));
System.out.println("nilai ceil d="+Math.ceil(d));
System.out.println("nilai floor c="+Math.floor(d));
System.out.println("nilai floor d="+Math.floor(d));
//round
double e=7.39;
double f=-7.5;
System.out.println("nilai e "+e);
System.out.println("nilai f "+f);
System.out.println("nilai round a="+Math.round(e));
System.out.println("nilai round a="+Math.round(f));
}
}
=============================================
hasil outputnya:
program java kelas math yang ke-2
Program yang kedua ini terdapat fungsi2 di dalamnya di mana ada metode pow untuk perpangkatan, max, min untuk menilai nilai maximum dan minimum dan terdapat juga fungsi2 matematika lain seperti sqrt dalam program di bawah.
Sekarang anda buat class baru dengan nama kelasmath2:
public class kelasmath2{
public static void main(String[]args){
//method max (int a,int b) dan (int a, int b) boleh long,double,float)
int a=4;
int b=2;
System.out.println("nilai a "+a);
System.out.println("nilai b "+b);
System.out.println("nilai max = "+Math.max(a,b));
System.out.println("nilai min = "+Math.min(a,b));
//method perpangkatan pow
System.out.println("a pangkat b= "+Math.pow(a,b));
System.out.println("b pangkat a= "+Math.pow(b,a));
//method akar sqrt
System.out.println("akar dari a= "+Math.sqrt(a));
//method random menghailkan nilai >0.0 dan <= 1.0
System.out.println("Hasil Random= "+Math.random());
}
}
==================================================
Outputnya :
Daniess
Kamis, 19 Mei 2011
Penulisan Kepemimpinan
SALAH satu strategi Rotary International adalah untuk memperkuat kemampuan Rotary Club yang agresif dalam promosi dan menampilkan citra publik yang baik. Rotary telah ada selama lebih dari 100 tahun dan banyak profesional yang belum menyadari Rotary telah memberikan kontribusi bagi kemanusiaan. Kesadaran tentang proyek-proyek kemasyarakatan Rotary menjadi sebuah tantangan karena banyak orang tidak mengetahui bahwa Rotary adalah mitra dunia dalam membasmi virus polio, di mana Rotary telah menyumbangkan hampir USD 1 miliar untuk WHO dan UNICEF dalam penyebaran vaksin ke lebih dari 120 negara di dunia
Teori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek, dan.
yang dipimpin sebagai objek.
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Mitos-mitos Pemimpin Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi. Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons , dan the Intensity. Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya. Mitos the Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
pemimpin sebagai subjek, dan.
yang dipimpin sebagai objek.
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Mitos-mitos Pemimpin Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi. Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons , dan the Intensity. Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya. Mitos the Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas
Tipe Kepemimpinan
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1.Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2.Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3.Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan- peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4.Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan. 5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6.Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1.Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2.Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3.Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan- peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4.Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan. 5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6.Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.
Senin, 14 Maret 2011
Sejarah Suatu Perusahaan
Sejarah bisnis telah membuktikan bahwa organisasi yang mampu bertahan dan [ terus berkembang adalah I yang memiliki pedoman yang I jelas dan dipahami secara jelas dan standar oleh anggotanya.
Untuk kedua kalinya TEMPO Komunitas menggelar pelatihan bertema Standard Operating Procedures fcarau SOP. Pada pelarihan yang f kedua yang diadakan pada Selasa. 22 Desember 2009 yang lalu di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Eko Supriyanto dari Terapi Bisnis Consulting memandu 53 peserta pelatihan dari pagi sampai sore hari. Di sela-sela pelatihan itu TEMPO Komunitas berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan sang pemandu itu. Berikut ini petikannya.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan SOP itu?
Pada intinya SOP atau standard operating procedures adalah sebuah tata kelola perusahaan. Sebuah organisasi sekecil apapun, pasti terdiri atas manusia-manusia yang menjalankan fungsinya masing-masing. Adanya tumpang tindih tugas merupakan hal yang sering
terjadi dalam aktivitas menghasilkan output antar bagian, departemen, atau divisi. Oleh karena itulah diperlukan pengaturan agar tidak terjadi salah komunikasi, konflik antar-fungsi atau bahkan saling melepaskan tanggung jawab.
Hal seperti ini pada akhirnya dapat berakibat pada menurunnya kinerja organisasi itu sendiri. Solusinya adalah dengan menciptakan suatu dokumen yang disebut SOP
Organisasi seperti apa yang membutuhkan SOP?
SOP bertujuan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang efisien dan efektif. Ini berarti tidak hanya perusahaan besar, perusahaan raksasa atau multinational corporation yang membutuhkan SOP. Bahkan sebuah UKM (Usaha Kecil Menengah) pun membutuhkan SOP.
Mengapa? Karena SOP digunakan untuk mengkomunikasikan sekaligus menyamakan persepsi antara berbagai pihak yang terlibat dalam rangkaian proses bisnis dalam sebuah organisasi. SOP juga digunakan sebagai media pengendalian dan pemantauan kualitas kinerja pada suatu fungsi/depar-temen tertentu. Siapa yang harus memahami SOP dalam sebuah perusahaan? Dan siapa yang wajib mengetahui proses penyusunan SOP?
Semua individu yang terlibat dalam perusahaan harus memahami SOP. Ya, proses penulisan dan pengembangan SOP karenanya harus dipahami oleh setiap fungsi dalam perusahaan. Itu sebabnya, pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun dan menuliskan SOP menjadi suatu keharusan yang wajib sifatnya. Bagaimanapun juga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai validasi proses bisnis perusahaan, identifikasi proses bernilai tambah vs pemborosan (waste), dan bagaimana-otak manusia memproses informasi agar penulisan SOP menjadi lebih optimal.
Untuk kedua kalinya TEMPO Komunitas menggelar pelatihan bertema Standard Operating Procedures fcarau SOP. Pada pelarihan yang f kedua yang diadakan pada Selasa. 22 Desember 2009 yang lalu di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Eko Supriyanto dari Terapi Bisnis Consulting memandu 53 peserta pelatihan dari pagi sampai sore hari. Di sela-sela pelatihan itu TEMPO Komunitas berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan sang pemandu itu. Berikut ini petikannya.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan SOP itu?
Pada intinya SOP atau standard operating procedures adalah sebuah tata kelola perusahaan. Sebuah organisasi sekecil apapun, pasti terdiri atas manusia-manusia yang menjalankan fungsinya masing-masing. Adanya tumpang tindih tugas merupakan hal yang sering
terjadi dalam aktivitas menghasilkan output antar bagian, departemen, atau divisi. Oleh karena itulah diperlukan pengaturan agar tidak terjadi salah komunikasi, konflik antar-fungsi atau bahkan saling melepaskan tanggung jawab.
Hal seperti ini pada akhirnya dapat berakibat pada menurunnya kinerja organisasi itu sendiri. Solusinya adalah dengan menciptakan suatu dokumen yang disebut SOP
Organisasi seperti apa yang membutuhkan SOP?
SOP bertujuan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang efisien dan efektif. Ini berarti tidak hanya perusahaan besar, perusahaan raksasa atau multinational corporation yang membutuhkan SOP. Bahkan sebuah UKM (Usaha Kecil Menengah) pun membutuhkan SOP.
Mengapa? Karena SOP digunakan untuk mengkomunikasikan sekaligus menyamakan persepsi antara berbagai pihak yang terlibat dalam rangkaian proses bisnis dalam sebuah organisasi. SOP juga digunakan sebagai media pengendalian dan pemantauan kualitas kinerja pada suatu fungsi/depar-temen tertentu. Siapa yang harus memahami SOP dalam sebuah perusahaan? Dan siapa yang wajib mengetahui proses penyusunan SOP?
Semua individu yang terlibat dalam perusahaan harus memahami SOP. Ya, proses penulisan dan pengembangan SOP karenanya harus dipahami oleh setiap fungsi dalam perusahaan. Itu sebabnya, pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun dan menuliskan SOP menjadi suatu keharusan yang wajib sifatnya. Bagaimanapun juga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai validasi proses bisnis perusahaan, identifikasi proses bernilai tambah vs pemborosan (waste), dan bagaimana-otak manusia memproses informasi agar penulisan SOP menjadi lebih optimal.
Struktur Organisasi dan Tipe.
tipe-tipe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
bentuk-bentuk organisasi
Organisasi politik, adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Organisasi sosial, adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Organisasi mahasiswa, adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa.Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus.
Organisasi olahraga,Organisasi olahraga adalah organisasi yang mencakup banyaknya cabang olahraga.
Organisasi sekolah, adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid . organisasi ini bias berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah .
Organisasi negara, adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi dan Struktur
Dari berbagai hal penting yang dapat dipahami dari pengertian organisasi adanya kebutuhan untuk melakukan pembagian kerja diantara anggotanya dan kemudian melakukan koordinasi diantara berbagai departemen, unit kerja, atau kelompok-kelompok yang berbeda-beda.
Bagaimana pekerjaan dibagi-bagi kemudian dikoordinasi kemudian merupakan upaya untuk membangun struktur organisasi (cf. definisi Hodge, Anthony, Gales [1996: 32] tentang struktur organisasi).
Menurut mereka “structure refers to sum total of theways in which an organization divides its labor into distinct tasks and then coordinates among them”.
Faktor-Faktor Pembentuk Struktur
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi adalah seberapa jauh kebutuhan untuk melakukan diferensiasi dan integrasi.
Diferensiasi dibedakan menjadi:
Horisontal (pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi)
Vertikal (pembagian kerja didasarkan pada hirarkhi, otoritas, atau rantai komando).
Spasial (pembagian pekerjaan didasarkan pada wilayah geografis).
Tipe Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
Rentang kendali sempit.
Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).
Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
bentuk-bentuk organisasi
Organisasi politik, adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut.
Organisasi sosial, adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.
Organisasi mahasiswa, adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa.Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus.
Organisasi olahraga,Organisasi olahraga adalah organisasi yang mencakup banyaknya cabang olahraga.
Organisasi sekolah, adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid . organisasi ini bias berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah .
Organisasi negara, adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi dan Struktur
Dari berbagai hal penting yang dapat dipahami dari pengertian organisasi adanya kebutuhan untuk melakukan pembagian kerja diantara anggotanya dan kemudian melakukan koordinasi diantara berbagai departemen, unit kerja, atau kelompok-kelompok yang berbeda-beda.
Bagaimana pekerjaan dibagi-bagi kemudian dikoordinasi kemudian merupakan upaya untuk membangun struktur organisasi (cf. definisi Hodge, Anthony, Gales [1996: 32] tentang struktur organisasi).
Menurut mereka “structure refers to sum total of theways in which an organization divides its labor into distinct tasks and then coordinates among them”.
Faktor-Faktor Pembentuk Struktur
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi adalah seberapa jauh kebutuhan untuk melakukan diferensiasi dan integrasi.
Diferensiasi dibedakan menjadi:
Horisontal (pembagian kerja didasarkan pada spesialisasi)
Vertikal (pembagian kerja didasarkan pada hirarkhi, otoritas, atau rantai komando).
Spasial (pembagian pekerjaan didasarkan pada wilayah geografis).
Tipe Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
Rentang kendali sempit.
Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bidang Usaha
PT. Kao Indonesia bergerak di bidang usaha barang-barang konsumsi (Consumer Goods) yang secara garis besar dikelompokkan dalam 3 kategori sebagai berikut :
1. Perawatan Kulit yang meliputi sabun perawatan wajah dan sabun mandi "BIORE".
2. Perawatan Kesehatan berupa pembalut wanita "LAURIER".
3. Produk kebutuhan rumah tangga berupa sabun cuci pakaian "ATTACK".
Di dalam bidang usaha ini PT. Kao Indonesia berusaha sepenuh hati untuk kepuasan dan peningkatan kualitas hidup konsumen dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas baik dan perspektif konsumen yang kita sebut "YOKI-MONOZUKURI"
1. Perawatan Kulit yang meliputi sabun perawatan wajah dan sabun mandi "BIORE".
2. Perawatan Kesehatan berupa pembalut wanita "LAURIER".
3. Produk kebutuhan rumah tangga berupa sabun cuci pakaian "ATTACK".
Di dalam bidang usaha ini PT. Kao Indonesia berusaha sepenuh hati untuk kepuasan dan peningkatan kualitas hidup konsumen dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas baik dan perspektif konsumen yang kita sebut "YOKI-MONOZUKURI"
Langganan:
Postingan (Atom)